
Raja Purba
Tarombo Silahi Sabungan di Huta Silalahi , Pakpak–Dairi , mengurai bahwa Silahi Sabungan memiliki keturunan yang disebut “Siualu Turpuk“, yaitu : Lohoraja, Tungkirraja, Sondiraja, Butarraja, Dabaribaraja, Debangraja, Baturaja, Tambunraja. Sibagasan adalah anak dari Tungkirraja yang kemudian keturunannya memakai marga Situngkir. Keturunan Situngkir kemudian memakai marga lain sebagai marga keturunannya, yaitu : Sipangkar dan Sipayung.
Pada perkembangannya, keturunan Sipayung di Silalahi, Pakpak-Dairi, kemudian menyebar ke Samosir, Simalungun dan Tanah Karo (Sumatera Timur). Secara goegrafis, huta Silalahi Pakpak Dairi memang berbatasan dengan Kerajaan Purba di Simalungun.
Saya pernah membaca tulisan Kerajaan Purba Simalungun yang kemudian mengangkat marga Sipayung sebagai Panglima Goraha ( kepala pasukan kerajaan ) di kerajaan Purba karena kesaktiaanya. Sang Panglima kemudian dikawinkan dengan parboruon Kerajaan sehingga Sipayung menjadi Boru di Kerajaan Purba. Dari kisah ini kemudian kehadiran marga Sipayung di Kerajaan Purba diakui dan dianggap sebagai bagian dari Kerajaaan.
Kisah lain dari Simalungun, marga Sipayung kemudian mengikat perjanjian (padan) dengan marga Sinaga. Sehingga antara marga Sinaga dan Sipayung merupakan satu kesatuan dan diharamkan untuk saling kawin-mengawini ( sampai sekarang ini, perjanjian ini masih berlaku dibeberapa daerah di Simalungun Kahean).
Dengan demikian , sejak kesepakan perjanjian itu, keberadaan marga Sipayung di Simalungun tidak dipermasalahkan lagi oleh marga-marga di Simalungun.
Keturunan Sipayung telah diterima Simalungun. Bahkan di daerah Raya
Kahean, didapati sebuah perkampungan yang disebut Huta Payung, dimana kampung tersebut hanya dihuni (mayoritas) marga Sipayung. Meski secara tarikh tidak ada fakta yang jelas sejak kapan keberadaan marga Sipayung bermukim disana, yang jelas marga Sipayung sejak lama sudah eksis di Simalungun. Itu sebabnya, marga Sipayung saat ini juga masih banyak didapati sebagai tetua-tetua (sesepuh) kampung ataupun adat di Simalungun.
Pada masa eksodusan marga-marga dari Tapanuli dan Karo di Simalungun, sehingga mengakibatkan pengambilalihan tanah-tanah rakyat Simalungun oleh para pendatang dan hal ini sudah dianggap sangat membahayakan masyarakat Simalungun waktu itu.
Maka Raja Maropat di Simalungun (yaitu Raja : Raya, Siantar, Tanohjawa dan Purba) mengadakan Harungguan (rapat besar empat raja) yang kemudian mengeluarkan ultimatum : “hanya ada empat marga yang boleh memiliki tanah-tanah di Simalungun”, sedangkan marga-marga lain ( selain : Damanik, Purba, Saragih, Sinaga ) hanya sebagai pemakai atau pengusaha dan harus tunduk dengat aturan-aturan kerajaan Simalungun. Kondisi ini sempat mengakibatkan situasi yang mencekam di Simalungun , karena banyak terjadi pengusiran bahkan pembunuhan suku-suku pendatang di Simalungun.
Kondisi ini sangat berbeda dengan marga pendatang seperti Sipayung, karena marga Sipayung jauh sebelumnnya telah diterima dan memiliki perjanjian darah dengan marga Sinaga. Alhasil, banyak marga-marga keturunan Silahi Sabungan , seperti marga: Sihaloho, Situngkir, Silalahi dan lain-lain , kemudian mengakuisisi Sipayung dengan mengganti marga mereka menjadi Sipayung. Itu sebabnya kemudian di Simalungun menjadi suatu kebiasaan , jika seseorang bertanya ; “Sipayung apa?” , kemudian dijawab : “ Sipayung Silalahi, Sipayung Sihaloho, Sipayung Sinurat , dan sebagainya”.
Demikian halnya di Tanah Karo, keturunan Silahi Sabungan kemudian berafiliasi dengan marga Sembiring. Sehingga kemudian ada sebutan marga : Sembiring Sinulaki, Sembiring Keloko, Sembiring Sinupayung, dan sebagainya.
Bahkan lebih jauh, setelah ikatan perjanjian darah antara Sipayung dan Sinaga, banyak kemudian terjadi pertukaran marga karena umumnya beranggapan bahwa marga mereka adalah sama. Marga Sipayung kemudian mengganti marganya dengan Sinaga dan sebaliknya.
Pasca Revolusi Sosial di Simalugun (Maret 1946), dimana penguasa di Simalungun (Raja, Tuan) dan kerajaan-kerajaan di Simalungun dibumi hanguskan oleh para pemberontak (revolusioner) pro kemerdekaan yang menuntut sistem kerajaan (feodalisme) dihapuskan di Sumatera Timur dan segera menjadikan sistem pemerintahan Negara Sumatera Timur. Hanya dalam waktu semalam, kebiadaban itu terjadi. Beberapa kerajaan dan keluarga kerjaaan , Raja dan Tuan-tuan di Simalungun lenyap diculik dan dibunuh.
Pasca revolusi sosial, kemudian marga-marga pendatang yang sempat berafiliasi dengan marga-marga Simalungun kemudian memisahkan diri lagi dan kembali kepada klan marga-marga aslinya. Demikian halnya dengan marga-marga Sihaloho, Situngkir, Sinurat. Namun tidak sedikit pula yang tetap mempertahankan marga Sipayung sebagai marga keturunannya dan sampai sekarang ini keberadaan Sipayung di Simalungun sudah tidak ada bedanya sebagaimana keberadaan marga Damanik, Purba, Saragih dan Sinaga di Simalungun.
Oleh karena itu , bukan hal yang aneh jika saat ini ada marga Sipayung yang menyebutkan bahwa mereka adalah Sipayung Sihaloho, Sinurat, Situngkir, Silalahi atau sebagainya.
Karena kelamnya masa lalu tersebut, sehingga marga-marga ini harus mengganti marga mereka. Meski pada dasarnya mereka adalah satu keturunan, dari Silahi Sabungan.
Hanya saat ini , masih banyak marga-marga Sipayung belum begitu jelas akan kisah ini sehingga belakangan ini keturunan Sipayung banyak yang kemudian enggan menerima keberadaan mereka di parsadaan Silahi Sabungan karena memang mereka telah dilahirkan oleh Simalungun dan menjadi bagian dari darah-daging Simalungun.
Horas, Diateitupa, Mauliate.
Ditulis oleh Hoga Sipayung
68 Comments
horas…
salam kenal dari saya…
semoga silalahi tetap jaya
Komentar atas Tarombo Sipayung,
Jaman selalu berubah, pandangan dan cara berpikir juga selalu berubah. Teringat tentang tarombo, saya pikir tidak usah diperdebatkan lagi tentang masa-masa yang lalu. Jika diperdebatkan kita akan berhadapan dengan pilihan-pilihan yang belum tentu semua orang bisa menerima.
Sipayung di simalungun memang memiliki keunikan. Satu sisi dari segi adat istiadat sipayung tidak memiliki apa yang disebut tanah ulayat/ tanah adat di simalungun.
Bagi yang enggan menerima keberadaannya di silahisabungan, tidak ada masalah dengan pilihan tersebut. Bagi yang mau menerima keberadaannya juga tidak ada masalah.
Yang penting ada sikap saling menghormati satu sama lain. Saling menghormati kebebasan dan cara pandang setiap orang.
Terimakasih
Diatetupama bani nasiam sanina malas uhur artikelni ham on manambah wawasan, maju terus semoga sukses…horas
horas ma di hita saluhutna
Saya sangat senang dengan adanya situs ini sehingga pada saat kita butuh informasi tenang kampung halaman tanah batak dan juga kerinduan mendengar lagu batak bagi saya yang di perantauan dapat terobati
Bagi teman teman yang punya info tentang tarombo Manurung saya ingin download sebagai bahan pustaka.Horas
Padat berbobot tulisannya…
Sedikit komentar mengenai keberadaan sipayung dengan silahisabungan..
Di daerah saya ada punguan silahisabungan yang beberapa anggotanya marga sipayung, pernah saya tanyakan memang benar tentang keberadaan status asal-muasal kampungnya marga sipayung yang agak repot untuk ditelusuri.. yang pasti sudah jelas dalam silahisabungan itu ada marga sipayungnya..
salam kenal dari saya
Wandy Sihaloho
Ah gak betull itu sanina…..
sipayung yg pernah saya baca dari buku pustaka laklak karangan nenek moyang saya mengatakan bahwa sipayung itu berasal dari Jawa Barat. sehinggga sanina bisa cari nama kampung kita :
CIPAYUNG. (serius loh bukan becanda)
sewaktu ekspedisi gajah mada, salah satu adjudan nya yang paling sakti yang berasal dari CIPAYUNG bernama Mokhti dari kampung Cimaneun (CIPAYUNG – sekarang)tidak kembali ke maja pahit, dan Mokti berkelana dari tanah jawa (taklukan singosari – jejak penaklukan singosari di sumatera- sekarang di kabupaten simalungun menjadi nama kecamatan TANAH JAWA) mokti karena kesaktiannya diangkat menjadi UPAS alias panglima perang raja2 tambak. UPAS itu sebenarnya berasal dari bahasa sanskerta > UPOIAS artinya Sakti Mandraguna…
Jika sanina mau berdiskusi saya bisa tunjukkan pustaka laklak milik nenek moyang kita, yang dulu pernah disimpan di istana raja purba tapi sudah dikembalikan ke kampung kita.
emang sempat juga seh dibawa oleh belanda keparat ke negaranya. tapi sudah ditebus oleh bapak kita…
Kalau dilihat dari aksara simalungun tidak ditemukan huruf ” C ” dan pelafalan bahasanya juga tidak ada yang berbunyi ” C ” . misalnya cacing > menjadi sassing…
Jadi bisa dimaklumi telah terjadi penyerapan makna bahasa sewaktu nageri asal kita CIPAYUNG datranslate ke bahasa simalungun menjadi SIPAYUNG…
Jika para sanina sekalian ingin menapak tilas negeri asal kita.. bisa berjalan-jalan ke CIPAYUNG dan akan melihat mengapa pusat militer indonesia ada di CIPAYUNG karena mengingat latar belakang ajudan tersaksti GAJAH MADA yang bernama MOkti yang merupakan nenek moyang kita…
Menambahi : YANG PERLU DI TELAAH :
1. untuk menghargai kesaktian dan kesetian DARI MOKTI kepada kerajaan singosari, kain yg dikenakan MOKTI (yg diberikan oleh Raja Majapahit – Gajah Mada), maka bulang – GOTONG yang dipakai orang simalungun bermotifkan Batik Jawa (lihat di JAwa – CIPAYUNG motif ini adalah umum digunakan utk baju sehari-hari org yang sudah tua atau dituakan).
2. Keris sakti Mokti tidak berhasil ditemukan sampai sekarang, besar dugaan keris ini sempat diminta oleh abang seperguruan Gajah Mada di Tanah Batak – Tapanuli yaitu Raja Sisingamangaraja. Keris ini konon adalah Pedang Gajah Dompak – Pedang ksaktian Raja Sisingamangaraja I.
— Keris ini konon bermotif Gajah – lihat sejarah Purba Tambak – Logo Marga Gajah Putih…
3. Oleh Belanda sempat mencatat dalam buku : On ver Pon Simaloengoen Land ( Catatan Ekspedisi Simalungun ) bahwa daerah purba tambak – Dolok Silau sekarang yg dijaga oleh Mpu Mokti dan keturunannya.. sangat sulit utk ditaklukkan…
lihat fakta sejarah penaklukan Raja Sang Nawaluh. yang dibuang ke bengkalis.. hal ini berkaitan dengan kekuatan UPAS nya yang kalah dibanding kesaktian UPAS Raja Tambak, yaitu Mpu Mokti – atau Panglima MOGONG (nama Simalungun utk mpu Mokti).
4. Panglima Mokti tidak tercatat memiliki keturunan namun penggantinya juga dipanggil sipayung ( BAca Orang dari CIPAYUNG ).
yang kesaktiannya hampir sama… konon penggantinya inilah yang berperang di Raya ( BACA Buku SEjarah Raja-raja Simalungun ).
5. Cabang keturunan Sipayung ini juga lah yang saat ini tersebar di seluruh indonesia… ada rumor yang mengatakan bahwa setiap pas pampress harus lewat pengujian khusus di CIPAYUNG… dan kalau ada yang ber marga sipayung langsung disambut dengan ramah oleh penduduk setempat karena di anggap saudara yang hilang ( ingat sejarah Prabu Siliwangi)…. dan oleh Presiden ada nilai Plus (biasanya langsung LULUS)
6. Adik Mokti ( MOkhsa )yang berkelana sampai ke kerajaan mongol – semppat dikabarkan menjadi Panglima Perang di kerajaan nepal. Angkatan perang khusus inilah yang sekarang terkenal namanya pasukan GURKHA….
Ingat sejarah Sumpah Pasukan Gurkha yang Bersumpah untuk tidak menyerang bangsa manapun yang beragama hindu (hal ini logis mengingat pada saat itu CIPAYUNG masih dalam peradaban hindu – buddha)… nenek moyang kita juga tidak ingin saling menghabisi…
7. Sekian dulu cerita yang masuk akal yang ada di pustaha laklak yang pernah dibacakan oleh kakek saya di kampung… ada juga cerita cerita parsaktian yang lainnya tapi sangat sukar sekali untuk diterima oleh akal sehat, diantaranya mengungkapkan bahwa :
– dulu sewaktu kejayaan kekaisaran mongol bahwa banyak kesatria yang meranatau sampai mendirikan kerajaan di daerah simalungun sekarang… > hal ini tentu masih perlu dibuktikan lebih lanjut.
tetapi kalu kita melihat teman-teman kita yang dikampung banyak yang wajahnya mirip seperti orang cina tapi agak bulat ,- salah satu karakteristik wajah orang mongol. jadi besar dugaan adiknya si mokti alias moksa lah yang menggantikannya menjadi panglima di kerajaan purba tambak.
– ada juga cerita tentang tiga ras… menurut pusataha laklak itu tiga ras artinya percampuran antara ras mongol, india (ingat Nagore) dan Lokal (kemungkinan besar Tapanuli / Samisir – atau Sahali misir – atau Samosir). sehingga kalu ditelusuri bahwa masih terdapat keraguan apakah simalungun adalah bagian dari Batak atau merupakan ekspansi dari kerajaan India atau Ekspansi dari kerajaan Mongol. > lihat kosa kata Kampung itu Nagori – Bahasa india Nagore… Bahasa kaum BANI yang merupakan Bahasa Mongol Bano…
Bahasa Tonduy mirip dengan bahasa tapanuli Tondi… yang juga berasal dari bahasa mongol Tongdoang…. yang artinya ROH Kesatria Perang Gentanyangan.
Sekian Dulu untuk kita cermati bersama… Jika ada pendapat lain,, kita yang marsanina perlu utk saling berdiskusi lebih lanjut…
Klo melihat kutipan di atas, Apakah marga Sinaga dengan Tambunan bisa saling kawin-mengawini?? karena Tambunan masuk dalam Silahi Sabungan sedangkan Silahi Sabungan mengakuisisi Sipayung di simalungun, dan pada saat itu Sipayung mengikat perjanjian padan dengan marga Sinaga. dan juga Sipayung pada saat ini banyak yang enggan menerima keberadaan mereka di parsadaan Silahi Sabungan.
Trims.
Parhorasan ma dihita saluhutna!
@Lae Robert Sipayung
Saya agak usil sedikit nih Lae…Bisa ngaak Lae buktikan ulasan Lae tsb ? setidaknya ada catatan sejarah(tertulis) dari pihak luar Simalungun sebagai pembanding.Lae sendiri mengaku menerima cerita tsb dari kakek anda bukan?..Apakah Lae langsung membaca sendiri pustaha tsb,alias Lae mengerti abjad dan bahasa yang digunakan di pustaha tsb.
@ Cipayung
Cipayung sebagai pusat militer Indonesia??..maksudnya??…
Apakah yang anda maksud Cipayung,bagian dari Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat?..yang terkenal sebagai tempat sejuk,dimana banyak bertaburan tempat penginapan untuk beristirahat.
Cipayung juga ada di pinggiran kota jakarta,tepatnya Jakarta Timur.
@ Gajah Mada sebagai raja Majapahit?…apakah benar demikian?..
@ Tanah Jawa,..nama ini sudah ada dari jaman majapahit??..
Bukankah karena penjajah Belanda “si bontar mata” yang mendatangkan para kuli kasar dari Pulau Jawa untuk membuka lahan untuk perkebunanan.Karena orang Belanda menganggap orang Batak tidak cocok untuk menjadi pekerja kasar alias kuli,dan menganggap orang Jawa lebih telaten untuk hal seperti diatas.Karena para pekerja tersebut tinggal dan beranak pinak sehingga memenuhi kawasan yang diperuntukan untuk mereka tsb,jadilah Tanah Jawa nama kawasan tsb.
@ Singosari dan Majapahit.
Ada kesan membingungkan dari pemaparan anda tentang dua kerajaan,Singosari dan majapahit.Raja Kertanegaralah yang menggagas Ekspedisi Pamalayu alias cita2 untuk menundukan kerajaan Melayu yang berkuasa dan kerajaan terbesar dipulau sumatra pada saat itu.Cita2 ini kandas,namun kelak Hayam Wuruklah yang akan mewujudkannya,bukan hanya pulau Sumatra,bahkan seluruh Indonesia saat ini plus malaysia,singapura,filipina,bahkan sampai ke Muangthai melalui Mahapatih Gajah Mada.
Majapahit lahir kemudian setelah Singosari jatuh.
@ Gajah Mada tidak sejaman dengan Sisingamangaraja I dan pedang Gajah Dompak sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti asal-usulnya.Pastinya ini adalah salah satu peninggalan tertua dari peradaban Batak tempo dulu.Ada kemungkinan pedang tsb hadiah dari Penguasa Aceh atau Minangkabau pada saat itu.
Saya rasa sekian dulu pertanyaan dan pernyataan dari saya.
Horas ma!
# Hatinggian nauli
@ Tanah Jawa,..nama ini sudah ada dari jaman majapahit??..
Lae-lae….. namanya juga cerita nenek moyang…
kalau lae tidak percaya.. ya… cobalah pergi jalan-jalan ke tanah jawa. tanyalah secara acak kepada penduduk setempat. mengapa daerah tersebut dikatakan tanah jawa….
pasti jawabannya tidak jauh beda dari paparan oppung saya di atas…
tes lah lae.. gak bohongnya aku…
Mereka bukan orang jawa yang dibawa belanda lewat politik cultur stelsell alias (jawa kobun) mereka adalah keturunan kestria jawa… sehingga di sumatera ada namanya kumpulan PUJAKESUMA…
# Pustaha
Kalau lae mau liat itu Pustaha, masih ada koq. kalo lae mau datang ke rumah raja purba yang ada di dekat tiga runggu… kalau lae mau tahu, harus belajar aksara simalungun + sansekerta plus Bahasa Belanda, Inggris dan Jerman. keterangan catatan penemuan oleh Van Offusen (Sejarawan Belanda – yang juga membantu ejaan indonesia lama) Gado-gado gituh loh…
Kebetulan kakek saya bisa kesemua bahasa itu. namun ironisnya dia kurang bisa berbahasa indonesia yang baik dan benar..
# Cipayung bogorlah lae….
Jawa Barat….
Lihatlah motif bajunya… khan mirip abis ama gotong adat Simalungun (Suerr laek) udah lamanya aku tinggal di CIPAYUNG.
@ Gajah Mada sebagai raja Majapahit?…apakah benar demikian?..
# Kayaknya aku gak pernah kasih pernyataan ini lae, dan hal ini tidak ada di catat di Buku Pustaha Laklak…
@ Gajah Mada tidak sejaman dengan Sisingamangaraja I dan pedang Gajah Dompak
…… Memang tidak ada bukti historis, kecuali yang tercatat di pustaha laklak itu… Kalau kita liat perhitungan matematisnya cabang marga batak terpanjang adalah generasi ke 25 berarti sejarah batak itu dimulai kuarang lebih 500 – 600 tahun yang lewat atau sejaman dengan kerajaan majapahit… Kalau lae mau lihat penemuan terbaru lihat aja artefak candi portibi di Tapanuli Selatan…
@ Singosari dan Majapahit.
Siapalah pulak yang nulis singosari dan majapahit satu jaman.
tapi betul itu lae penjajahannya samapi ke muangthai, dan setelah singosari jatuh ya majapahitlah pula yg menguasai jajahannya.. LOGISKAN LAE… bahkan diperkuat oleh tulisan di pustaha laklak itu bahwa adik ompu mogong sudah pernah ke NEPAL…
Parhorasan ma di hita pangisi ni portibi on!
@Robert Sipayung
Lae,..makasih nih atas jawabannya!
Cuma kok ada beberapa pertanyaan yang kaga Lae jawab nih.
Ada tidak catatan pembanding untuk klaim2 Lae tsb (cerita2 diatas)Maksud saya catatan historis yang bisa dipertanggung jawabkan.Jujur nih Lae,saya pribadi pengen banget belajar sejarah Simalungun,yang memiliki banyak kemiripan dengan Toba,walaupun orang2 Simalungun sendiri ada yang mencoba menyangkal kemiripan2 tsb.Kemiripan menandakan bahwa ada persamaan akar sejarah,budaya atau bisa dibilang satu rumpun dari dulunya.Satu rumpun atau serumpun mungkin kata2 yang pantas untuk menggambarkan suku2,yang dalam hal ini saya katakan rumpun Batak (mohon maaf bila ada yang alergi terhadap terminologi “BATAK”)
@Tanah Jawa
Kalo versi yang saya dengar,seperti tulisan yang sebelumnya,mereka memang dibawa,dalam jumlah yang besar dari Jawa ke Simalungun.Mungkin Lae masih ingat istilah JAKON pada para pemain PSMS Medan era thn -80an awal,yang juga membela SUMUT di PON.J A K O N ..Jawa Kontrak..(maaf saya memakai istilah ini).Bukankah ini menguatkan bahwa mereka memang datang sebgai pekerja2 perkebunan jaman Belanda.Tetapi ini tidak tertutup kemungkinan bahwa jaman dahulu era majapahit,sudah ada orang Jawa yang datang kesana,namun tidak sebesar jaman Belanda.Lagipula kalo mereka sudah hadir,semenjak era Majapahit,kemungkinan besar mereka sudah terserap kedalam budaya dan adat setempat alias Simalungun alias setelah sekian generasi berbaur,apalagi lebih dari 5 abad,identitas merka sbg orang jawa pastilah sudah hilang sama seperti orang pribumi alias penduduk asli.
@PUJAKESUMA
Maksudnya,Putra-Putri Jawa Kelahiran Sumatra,organisasi yang mengayomi orang Jawa di Sumatra bukan ?..
@Gajah Mada
Coba anda cek lagi tulisan anda yang anda beri no 1,Menambahi..PERLU DITELAAH,tertulis disitu (yang diberikan oleh Raja Majapahit – Gajah Mada)…berkesan bahwa anda tidak membedakan antara raja Majapahit dan mahapatihnya Gajah Mada.Perlu diingat bahwa bukan cuma raja yang pernah dilayani,ratu pun pernah memerintah di majapahit pada masa bakti Gajah Mada di kerajaan Hindu terbesar tsb.
@Singosari dan Majapahit
Saya tidak pernah menulis seperti yang Lae anggap.Jelas kita sepakat bahwa Majaphit lahir setelah Singosari.Saya Mau ajak Lae menyimak tulisan Lae sendiri,..bagaimana mungkin Lae Singosari punya daerah taklukan di tanah Simalungun yang jelas2 kerajaan Sriwijaya masih berkuasa di Sumatra,walaupun tidak sekuat abad ke-9 pada masa Balaputradewa,yang sanggup membuat Sriwijaya disegani diseluruh Asia Tenggara bahkan sampai China dan India.Ekspedisi Pamalayu sendiri tidaklah seperti yang diharapkan apalagi raja Kertanegara,mertua Raden Wijaya,sang penggagasnya tewas karena penkhianatan dilingkungan kraton.Sriwijaya makin lemah karena kerajaan sekitanya dan dari Jawa juga menggerogoti kekuasaanya atas wilayah2 taklukannya yang sangat luas.Jadi artinya secara de jure,seharusnya Simalungun masih dalam pengaruh Sriwijaya atau setidaknya kerajaan Melayu yang bangkit kembali.
@Persamaan atau kemiripan
Saya hargai pendapat Lae mengenai kemiripan gotong simalungun dengan yang ada di jawa.Di Sulawesi Selatan,Bugis-Makassar..pada kisah kitab kuno mereka,ada tokoh nenek moyangnya yang bernama To-Manurung.Tentu saja,bagi mereka,orang Batak pastinya berkomentar,”wah..apa kaitannya marga Manurung yang di Toba dengan To-Manurung di Bugis?”..Apakah ada orang Batak bermarga Manurung yang menjadi nenek moyang orang Bugis?
Memang tidak ada bukti kuat yang bisa mengaitkan kedua tokoh tsb alias hanya kemiripan.Namun yang hendak saya sampaikan kemiripan atau persamaan nama,tradisi,adat,dan budaya yang di Nusantara ini tidak selalu karena dari satu sumber alias yang satu meminjam dari pihak lain untuk dijadikan sebagai identitas sendiri.
@Cipayung sebagai pusat militer Indonesia????…
Saya masih mencoba mencerna maksud komentar Lae diatas.Apakah Lae maksud Mabes TNI??..Kalo itu yang Lae maksud,Mabes TNI masih berdiri tegak samapai sekarang di Cilangkap yang masuk kecamatan Cipayung,kotamadya Jakarta Timur.Dekat tempat saya sekeluarga tinggal,masih satu kecamatan lhoo.. suueerr..
@Tiga Ras
Bukankah ini nama tempat di kabupaten Simalungun? Kalo melihat ulasan Lae menurut pustaha laklak..berarti Tiga adalah angka 3 dan Ras adalah ras (genealogis).Agak ganjil Lae..sejak kapan sih istilah ini dikenal di simalungun? kalo tidak salah ras (menurut ulasan Lae sebelumnya)adalah istilah bahasa asing yang diserap kedalam bahasa Indonesia.Lalu..sebenarnya tahun berapa sih penulisannya pustaha laklak yang Lae ceritakan itu.Saya pernah dengar bahwa rata2 usia pustaha2 yang ada di rumpun Batak,yang tersimpan saat ini,paling tua 250 tahun. Itupun kondisinya,harus ekstra hati2 penanganannya.Kalo yang saya pernah dengar kata RAS itu sendiri sepertinya asli bahasa setempat atau dari Karo ,kalo tidak salah ya Lae..Kenapa kita jauh2 ke India atau Mongol Lae untuk membuktikan bahwa ada manusia2 sipit ,putih,hitam atau keriting dsb,di suku Lae sendiri.Pada keluarga besar kamipun juga gado2 lho Lae.Namun pada umumnya dikeluarga sendiri,secara fisik kami berkulit putih bersih,agak sipit.Maksudnya saya adalah orang Simalungun mirip sekali dengan orang2 dari rumpun Batak lainnya.Botull ..nggak Lae??..Dan saya agak heran dengan istilah Sahali Misir yang kerap digunakan saudara2 dari Simalungun.Apakah kalian sudah mengenal istilah ini sejak awal sejarah Simalungun..dan apakah ada istilah tsb ada di pustaha2 laklak yang ada di kalian Lae??..Yang kami tahu bahwa ada marga Samosir di Toba,namun kami tidak berani menyimpulkan bahwa inilah asal-usul nama pulau yang indah tsb.Justru kata SIMALUNGUN sendiri nampaknya mirip kata Lungun ditambahi ma-lungun yang di Toba.Coba Lae tanya keteman Lae yang dari Toba apa arti Lungun tsb.
@Batak
Saya menyadari bahwa saudara2 saya yang dari puak2 lain seperti Karo,Pak-pak,Simalungun,Mandailing enggan disebut Batak,yang mungkin menurut mereka Batak memiliki konotasi tidak baik.Padahal istilah Batak sendiri sudah sangat lama dikenal.sejak kapan orang Batak berhubungan dengan dunia luar.Catatan sejarah dunia kuno mencatat perdagangan kemenyan atau haminjon,yang adalah komoditi andalan dari sumatra untuk diekspor khususnya ke eropa dan timur tengah.Tanah Batak adalah penghasil satu2nya kemenyan bermutu paling baik di dunia pada masa kuno.Bahkan diduga kuat,persembahan kepada Almasih,Yesus,pada kelahiranNya,yang berupa menyan,berasal dari Tanah Batak.Believe it or not Injil datang untuk menerangi Tanah Batak dikemudian hari,walaupun banyak orang yang meremehkannya.Lae Sipayung saya cukupkan dahulu pernyataan dan pertanyaan saya ini.Mudah2an kita bisa berdiskusi lagi.Horas ma
Pomp.Loho Raja, on August 15th, 2009 at 4:57 am Said:
KUTIPAN dari tulisan Pdt. Abednego Padang Batanghari tanggal 15 Agustus 2003. Utk konf. hub: (0627) 21460 & (0627) 433009 atau (0627) 21095
“Karena perpadanen, maka kami pinemper PARUBE HAJI yaitu SITAKAR, PADANG BATANGHARI dan TINENDUNG menjadi bersaudara dengan marga KABEAKEN dan LEMBENG”. Marga PADANG BATANGHARI bukan berasal dari Keturunan Marga Saribu Raja dan Limbong Mulana. Silsilah/ Tarombo mengenai marga Padang Batanghari.
ENMO: LAPIHIN SI SEU, LUBALANG TENGKU BARUS SIMERPERANGEN SEU BUENA, SIROH NARAP INDIHA NARI, ARAP RAPAN KAYU MBELLEN SOH MI BARUS.
[1] LUBALANG SEU, [2] PARUBE HAJI SEU ], [3] PARUBE HAJI SIKAL SEU, [4] PARUBE HAJI (PH) RIMBA SEU, [5] PH TAMBAK SEU, [6] PH DUMPAK SEU, [7] PH SENNANG SEU, [8] PH SIKKAL SEU, [9] PH DAKAL SEU, [10] PH RAMPAK SEU, 11] PH PANTUEN SEU, [12] Nan KANDAREN, PH SENNANG SEU; PH RUBUTU, 13] PH BARUS, [14] PH SELKAH, [15] PH DUBA, [16] PH BUNBUN, [17=1] PH PULAH, [18=2] PH RAMBE, [19=3] PH KURINTJI & PH LENCOH, [20=4] PH DALING, [21=5] PH TIMUR & PH PENJAH, [22=6] PH SERBUT, [23=7] PH KELLAS & PH BOUANG, [24=8] PARUBE HAJI, [25=9] SITAKAR; PADANG BATANGHARI; TINENDUNG, [26=10] BATANG, [27=11] JIMAT, [28=12] SI JAMBU; SILEUH dan SI PINEM, [29=13] NARING, [30=14] PENJAH, [31=15] BAJAK, [32=16] BULANG, [33=17] KORTAM, [34=18] GETTENG, [35=19] SI SEBAR; SI LANTAK (PAROLTEP) dan SI BUNGA PANCUR, [36=20] SI DOAL; SI RIMBA dan PINGGAN MATIO (Istri Raja Silahi Sabungan ?), [37=21] SI GERREK, [38=22] SI DEKKAR, [39=23] SI JOMBA, [40=24] SI RIO; SI POTIK, dan SI KEPPAS, [41=25] SI HELANG, [42=26] SI BETER, [43=27] SI NARING, [44=28] SI RATAH, [45=30] SI CINAR, [46=31] SI TUNGGUNG, [47=32] SI TOTANG, [48=33] SI NARIM, [49=34] SI LAJAR, [50=35] SI KEBBAS (PERKESEK), [51=36] SI TETAP dan SIKUNDUL dan (JESAYAS), [52=37] ETAM TEPANUS—JERGUK SOLFRIED—MARULI DONDA—ARSENI TJENDA—NANGIS – HELENA—DJAULI — BARITA URUS — ELSA PADAN, [53=38] Pdt ABEDNEGO.
————————————————————————————–
MULAI 17=1 s/d 53=38 UNTUK BANTU PEMBACA HITUNG PERBANDINGAN GENERASI ANTARA TOBA DGN PAKPAK-PADANG BATANGHARI
RAJA SILAHI SABUNGAN = generasi ke-5 dari si Raja Batak
PARUBE HAJI = KABEAKEN= generasi ke – 8 dari si Raja Batak
RAJA SILAHI SABUNGAN generasi ke-5 mengawini perempuan PINGGAN MATIO yang belum lagi lahir karena sebagai generasi ke-20 (beda 15 generasi)
•
Pomp.Loho Raja, on August 15th, 2009 at 5:02 am Said:
gabus…
Jaha ma taromboni Tulang mu Padang Batanghari nadi ginjang,…..
suruonmu ma Pdt Abednego Padang Batanghari mengoreksi atau mencabut Legenda dohot Tarombo nasida nadiginjang ?
•
bagushasian sihaloho, on August 15th, 2009 at 5:52 am Said:
Horas…
to.sihaloho sipahutar
salut dohon hu tu halaki marga batanghari.
barani manuratton goar-goar ni opuni halakki biarpun dengan koreksi sana-sini!!
banding dohot tarombom!
koreksi sana-sini dalam tarombo itu hal biasa!
tapi jika kamu bilang kita boruni sirajaolan,ito konyol namanya appara doli!!
•
bagushasian sihaloho, on August 15th, 2009 at 5:53 am Said:
Horas…
to.sihaloho sipahutar
salut dohon hu tu halaki marga batanghari.
barani manuratton goar-goar ni opuni halakki biarpun dengan koreksi sana-sini!!
banding dohot tarombom!
koreksi sana-sini dalam tarombo itu hal biasa!
tapi jika kamu bilang kita boruni matanari(pomparani sirajaoloan),itu konyol namanya appara doli!!
•
Pomp.Loho Raja, on August 15th, 2009 at 2:40 pm Said:
gabus….
1. Raja Silahisabungan tutur maranggi do tu si Raja Oloan dan tutur marpadan ate!
2. Dijogalhon ho Matanari pomp.si Raja Oloan sementara marga Matanari bersangkutan mempunyai tarombo yang jelas asli Pakpak (bukan orang toba apalagi bukan keturunan Sihotang), alai sai dipaksahon ho. Molo didok ho hamu parboruan ni Sihotang urusanmu jala hakmu doi ate.
3. Molo ditolopi hamu tingkos do Tarombo dohot Legenda ni Padang Batanghari nadiginjang…gabe horas ala jogalmu ingkon dohononmu OPUNG BORUMU PINGGAN MATIO BORU PADANG BATANGHARI YANG BELUM LAGI MANUSIA DI BUMI INI(BELUM LAGI LAHIR) DI MASA HIDUPNYA OPU TA SILAHISABUNGAN? bagus…
•
Pomp.Loho Raja, on August 15th, 2009 at 2:54 pm Said:
gabus…
Angka isema horongmu Sihaloho di Parbaba namandok sude Sihaloho berasal dari Parbaba ?
Alana dang holan Sihaloho manolak pandokmuon, bahkan sian Situngkir sahat tu Raja Tambun juga pasti menolak. Au pomp. sian Oputa Borno Raja jala taromboku sian Oputa Raja Silahisabungan sahat tu au jelas do (generasi pa-18 hon) alai terus terang dang gunana jelashon hu i tuho. Unang dok dos Borno Raja dohot Sinaborno anak ni Baba Raja da ! lam martamba2 diboto halak otik ni nabinotom alai jogalmu natobalan…
Diginjang didok ho
•
Pomp.Loho Raja, on August 15th, 2009 at 3:02 pm Said:
gabus….
Huhut najo naidia tarombo naung di ralat ni Pdt Abegnego Padang Batanghari, manang ho do na meralat, alai terserah homa ate bagaimana sukamu ate. Bersimalakama hamu ate: Tarombo Padang Batanghari yang ralat atau yang bukan ralat sama saja kacau bagi hamu ate.
Sekedar kau tahu saja:
Nioli paduahon Opungni Pdt.Abednego Padang Batanghari ima boru Sihaloho (Kaloko-Pakpak) par KM 4-Sidikalang dalan tu Tigalingga.
Isteri ni si Jerguk amangtua ni Pdt Abednego Padang Batanghari ima boru Sipayung
•
Pomp.Loho Raja, on August 15th, 2009 at 3:15 pm Said:
gabus…
Diboto ho do tingki pesta Tugu ditaon 1981 marga Matanari dari Balna diundang tetapi diusir, begitu juga diundang Padang Batanghari nadiuluhon ni Djauli Padang Batanghari (+) ayah Pdt Abedgenogo Padang Batanghari dengan jumlah rombongan sekitar 50 orang itupun sudah termasuk dalam rombongan panoropi marga SOLIN, KABEAHAN, LIMBONG, SITAKAR dan TINENDUNG (ai marga nadi pa pungu2 do tulangmu?).
Panitia mengundang kedua marga ini tentu ada sebab, jadi sebab nai do sicari tau onmu..
•
Pomp.Loho Raja, on August 15th, 2009 at 3:39 pm Said:
gabus…
Molo sekedar mempertahankan Padang Batanghari asa marga tulangmu SILAHKAN ….!
Tetapi coba renungkan apakah sejak tahun 1981 dengan terpahat Padang Batanghari di Tugu terwujud persatuan..? Ahado ukuran persatuan muna? Unang songon pandok adong seorang Jend (Purn) lebih baik mempertahankan KESEPAKATAN daripada KEBENARAN dan ditahun 2003 dia sebut kalau ada yang mau ganti LANGKAHI DULU MAYAT SAYA…
Sursar bukan…!
•
bagushasian sihaloho, on August 15th, 2009 at 4:08 pm Said:
Horas…
1.Raja Silahisabungan tutur maranggi do tu Siraja olan dang tutur padan ate!!
alusna :
Sukkun jo hu marga Naibaho dohot Sihotang na adong disamosir!!unang disukkun ho na di simalungun,manang na sian hutam.ai samosir do asalni halaki.
2.dijogal hon ho matanari pomp.Siraja oloan sementara marga matanari bersangkutan mempunyai tarombo yang jelas asli(pakpak)
alusna :
1.sukkun hu marga naibaho dohot sihotang na adong disamosir ise do marga matanari on!!
2.ketik google cari lingga pakpak!!
•
bagushasian sihaloho, on August 15th, 2009 at 4:20 pm Said:
Horas…
bayangkon molo ditulis do marga matanari,hape dang terima marga-marga sirajaoloan songon dia ma hita?
•
bagushasian sihaloho, on August 15th, 2009 at 4:59 pm Said:
ahoras…
generasi 18 sian borno raja!
au generasi 21 sian parbaba,jadi molo nibuat sian opu raja silahisabungan nga generasi 27 au akke appara!!jadi beda piga generasi hita?
•
Pomp.Loho Raja, on August 16th, 2009 at 1:20 pm Said:
bagus……
Molo generasi pa-27 ma ho sian Raja Silahisabungan, horas ma, apalagi muse molo nunga satolop ni horongmu songoni. Sai dijaha pomp. Tungkir sahat tu Raja Tambun ma tarombo mu on…. Hape molo dijaha tarombo generasi ni adong dongan Sihaloho Parlombu, Parhambing, Sinapuran dohot Sinapitu…mambal…alai hakmu doi puang.
Taringot hubungan khusus ni Raja Silahisabungan dohot si Raja Oloan lului jala jaha ma tulisan ni Paramaan Deang Namora di blog ni Lamdor on.
Mengenai tarombo marga Matanari, Lingga dohot Manik jaha dohot cermat tulisan ni Tulang Ir.Jawaller Matanari, manang hub. M.Djos Matanari di Balna Ketua marga Matanari Hp No. 081361469089, Amal Lingga Hp. 081511239925.
Beha tahe SETUJU do ho di Tarombo Padang Batanghari nadi surat ni Pdt Abednego Padang Batanghari nadi ginjang ?
•
Pomp.Loho Raja, on August 16th, 2009 at 1:32 pm Said:
bagus…
Molo boi dipasiat ho masukan ima:
1. Sebelum halak Toba datang ke Pakpak, di Pakpak sudah ada manusia.
2. Sebelum halak Toba datang ke Karo, di Karo sudah ada manusia.
Jadi dang sude halak Pakpak dohot halak Karo berasal dari Toba. Buktina Sembiring Brahmana dang olo ibana mengaku keturunan ni Silahisabungan bohina pe marbirong songon halak holing do.
Songoni nang marga nadi Pakpak apalagi parpudion mereka mengaku bukan orang Toba termasuk Tulangmu Pdt.Abednego Padang Batanghari mengaku bukan keturunan Toba, walaupun ditahun 1968 bapakna Djauli Padang Batanghari mengaku sian Pasaribu….beha muse?
•
Pomp.Loho Raja, on August 16th, 2009 at 1:44 pm Said:
gabus…
Ido asa sian awal hudok tuho berbeda tidak masalah.
Molo langkam meyakini Padang Batanghari marga ni Pinggan Matio silahkan…! Alai berbagai keterangan diatas bahkan Tarombo Padang Batanghari nadi tulis ni Pdt Abednego Padang Batangharu sendiri menyangkal ho (hamu) !
Bagi saya dan juga saya yakin bagi Matanari tidak ada untung apapun, bila dengan tekad bersama mau patota Pinggan Matio ke marga yang BENAR yaitu MATANARI. Begitu pula memang keturunan Silahisabungan termasuk kau tidak bersedia patota marga ni Opuboru Pinggan Matio ke marga yang BENAR yaitu MATANARI juga saya maupun Matanari tidak ada rugi, tidak pula gundah…
Tetapi dengan saya begitu juga Tulang Antoni Matanari dan Ir.Jawaller Matanari menjelaskan keterangan dan fakta bahwa Opuboru kita Pinggan Matio adalah boru Matanari , maka dang tarutang be hami tu Oputa sijolo-jolo tubu jala songoni nang tu angka Pinompar nami.
horas…horas….horas……
•
bagushasian sihaloho, on August 16th, 2009 at 4:15 pm Said:
Horas…
Molo masalah padan ta hu sirajaolan,sukkun hamu naibaho dohot sihotang na adong di samosir!!dang au mandok halaki do mandok tu au!!
hu boto do na dibagas rohami!!
gok do saunari sian sirajaolon mangalap boru silahisabungan,hita pe nga gok mangalap boru ni sirajaolon.tapi secara tarombo mereka salah!!
•
bagushasian sihaloho, on August 17th, 2009 at 4:07 am Said:
Horas….
Merdeka…Merdeka…Merdeka!!
Molo Pinggan Matio br Matanari do hasilni test DNA i marpesta nabolon hita sahali nae!
Molo Pinggan Matio br Batanghari do hasilni test DNA i songon dia ma hamuna?
•
bagushasian sihaloho, on August 17th, 2009 at 4:12 am Said:
Horas….
merdeka…merdeka…merdeka!!
tarombo dohot adat asalna sian toba do!!!Molo adong na asing sian i berarti na dikarang-karang do i !!
•
Antony Matanari, on August 18th, 2009 at 4:54 am Said:
Njuah-juah, Horas….
to bagus hasian sihaloho.
bagushasian sihaloho, on August 14th, 2009 at 11:55 am Said:
1—–Amang ngeri nai hami do marpadan hamu matanari mangatoi!!—–
2—–Sukkun hamu tu marga naibaho dohot marga sihotang namarhuta di samosir na adong disi!!
asa takkas diboto hamu!——–
3—-Molo Pinggan Matio br Matanari do hasilni test DNA i marpesta nabolon hita sahali nae!
Molo Pinggan Matio br Batanghari do hasilni test DNA i songon dia ma hamuna?—
4—-tarombo dohot adat asalna sian toba do!!!Molo adong na asing sian i berarti
na dikarang-karang do i ——-
Ha…ha…ha…aaaaa…! dangol nai ate molo songoni do pandapot, berarti dunia hanya sedaun kelor, adat dohot tarombo ni jawa, kalimantan, bugis, bali, toraja, padang dll na di indonesia on sian toba ma haroroan ni i?.
Meliasate, mauliate.
•
Antony Matanari, on August 18th, 2009 at 7:24 am Said:
Njuah-juah, Horas…
to bagushasian siahaloho
1. Ndng sipangantoi hami amang. Tutu ma antong ngeri dihilala hamu molo didok Naibaho dohot Sihotang dongan namarpadan do hamu, padahal anggi kandung ni Silahisabungan do Siraja oloan, naibaho dan sihotang anak kandung ni Si raja oloan.
2. Pedoman ku buku tarombo nasinurat ni angka pande tarombo ni halak batak do amang, jadi ndang pola sungkunan tusan dohot tuson.
3. aha pe taho hasilna unang pola diholsohon hamu hami Matanari, ai nunga hujalo dohot hugarar hami dohot adat. molo dihami sarupa nangkok dohot tuatna, ai huantusi hami do tangkas lapatani hata ni situa-tua namandok :
“molo niarit tarugi, bahen rusuk ni pora-pora,
molo tinagam uli, ingkon tagamon do nang gora”.
Tangkas do diboto hamu tahe lapatan ni i?
4. Luat, bahasa/ hata , adat na pe nunga asing, masak ia tarombona ingkon sian toba sude?. dunia bukan sedaun kelor bro!
Melias ate, mauliate.
•
bagushasian sihaloho, on August 18th, 2009 at 8:19 am Said:
Horas…
to.antony matanari
1.batak do na hita hatai on!!!percuma do ni hataan tu hamu,hamu pe dang halak batak!!idokan?jadi penting do di hami habatakon!!
2.padan raja silahisabungan dohot sirajaoloan penting do i di hami!!
ido alasanna boasa boru batanghari na tarsurat di tugu i.asa diboto ho boasa di usir hamuna di tiki i!!
•
Pomp.Loho Raja, on August 18th, 2009 at 1:13 pm Said:
gabus……..
Tulangmu Pdt Abegnego Padang Batanghari sandiri mandok dang halak Toba ibana dan jala dang keturunan ni halak Toba nasida. ba..ba…ba….jadi paksa onmu do ibana?
Pangido majo alusni Tulangmu Pdt Abednego Padang Batanghari ba. Alamatna Jl.Dr.F.L.Tobing No. 75, Sidikalang, halak Toba manang Pakpak do ibana. Huroa dang dope dijaha ho tulisan ni Tulangmu Pdt Abednego Padang Batanghari namartanggal 23 Agustus 2003 ate ?!
•
Pomp.Loho Raja, on August 18th, 2009 at 2:06 pm Said:
gabus…plus-plus…
Unang diganti2 ho marga ni Tulangmunai sipata Padang Batanghari sipata Batanghari….dang sarupai daba !
Molo Padang Batanghari belum ada semasa hidup Opu Raja Silahisabungan dan Batanghari bukan marga bung !
•
Pomp.Loho Raja, on August 18th, 2009 at 2:11 pm Said:
gabus…plus-plus…
gabus…plus-plus…
Unang diganti2 ho marga ni Tulangmunai sipata Padang Batanghari sipata Batanghari….dang sarupai daba !
Molo Padang Batanghari belum ada semasa hidup Opu Raja Silahisabungan dan Batanghari bukan marga bung ! Sama saja sursar ate ! Dang diloas si Lamdor ganjang puang
Santabi dihamu namanjaha !
Adong tulisan ni bagushasian sihaloho under Pertemuan Raja Silahisabungan dengan paroltep, jadi hu alusi songonon:
“Didok ho berpegang tu tona ni opungmu doho mandok Padang Batanghari tulangmu. Hape ho sandiri apalagi opungmu pe ra dang hea mandege daerah Pakpak ate?.
Maaf, hudok ma tuho saya lebih percaya tu parbona pasogit Silalahi ima G.M.Silalahi Ruma Sondi (+), V.I.Silalahi Rumasingap (+), Pasar Rumasondi (+), Dangkit Sihaloho, Panengkat Situngkir (+), Tampe Raja Sidabutar (+), Mardoria Sidebang (+), Togi Sigiro (+), Liddi Sihaloho (+), Lopi Sihaloho (+), Hampung Dariamad Situngkir (+), Kol.Purn.Djapurba Situngkir, dohot par Parbaba A.Ria Situngkir, A.Juwita Sinabariba, Op.Malatua Sihaloho. Nangpe songoni, dang dohononku pargabus opungmu da, ho do mandok i!”
Santabi dihamu hupamasuk tu blog munaon ate!
Horas Tulang Antony dohot Jawaller,
Manjaha tulisan ni Tulang diblog on tanggal 16 Mei 2009 tindang imbulu, sai unang ma masa songon panaritaan di turi-turian Pulo Simardan ima Pulobatu. Hujahai do sumber tertulis sian hamu Matanari dohot Pdt Abednego Padang Batanghari songoni tulisan na asing di blog on, sasingtongna sala do na tersurat di Tugu boru Padang Batanghari dibaen nioloni Raja Silahisabungan. Dapot jala tarida mai sian:
1. Pengakuan tertulis mu Matanari ima ditaon 1917 ro rombongan sian Silalahi Nabolak manopot hamu Tulang Matanari mamboan dengke lanjaan diuluhon Lopi Sihaloho, Liddi Sihaloho dohot Kampung Dariammad Situngkir. Nasidaon sude dang jolma nalilu ro manopot hamu Matanari tu Balna
2. Persiapan Mubes 1967 ro utusan sian Silalahi ima Dangkit Sihaloho, Panengkat Situngkir, Pasar Ruma Sondi (ayah Djaulip Rumasondi), Tampe Raja Sidabutar, Mardoria Sidebang, Togi Sigiro. Nasida on ditingkii ro tu Balna tontu dang nalilu, alai naihut tutona sian najolo nijalo di Silalahi, Paropo dohot Parbaba pe mangaku Matanari do hula-hula ni Silahisabungan.
3. Risalah rapat tanggal 3 Nopember 1981 notulis Drs.R.M. Kaloko disi:
– V.I. Ruma Singap (Mantan Bupati Dairi jala mantan Ketua Umum Pembangunan Tugu periode tahun 1968 – 1974) mandok dang diboto ibana beha parmasuk ni Padang Batanghari gabe hula-hula di Musyawarah Besar tahun 1968
– Tampe Raja Sidabutar mandok mengakui 200% Matanari do hula-hula jala marga ni Opungboru Pinggan Matio. Ditaon 1943 dohot ditaon 1952 ibana marulak-ulak dohot tu Balna mangalap eme bona boni suanon, jala diakuhon ibana tingki umur 10 tahun ibana nunga dohot tu Balna mamereng Jabijabi Sumbaon Siraja Ongguk.
4. Pengakuan, V.I. Ruma Singap taon 2003 mandok sala do Padang Batanghari marga ni Oputaboru nadi Tugui, asa sanga dingolungkon ma nian disesai. Pada tanggal 11 Juli 2003 di Balna, V.I. Ruma Singap menegaskan dang hahadoli Sihaloho nasala alai hamu Tulang Matanari do, ai ditaon 1967 husuru do utusan mandapothon tu Balna on ai hamu do hula-hula.
5. Taon 2003, Raja Gading Ruma Sondi (pengusaha dan pemuka Silahisabungan Dairi) beliau sian dakdanak nadiboto ibana Matanari dari Balna-Sumbul Pegagan do hula-hula ni Oputa Silahisabungan. Dang huboto aha alana Padang Batanghari gabe hula-hula. Di tonggo raja Sihaloho di Silalahi ibana sandiri mandok tu raja-raja turpuk dukungon ta hahadoli Sihaloho naeng lao nasida tu Balna manopot Tulang Matanari, ai toho do nalao sipatotaon nasida.
6. Taon 2008 pertemuan di Hotel Mega Jakarta, Kol (Purn) Djapurba Situngkir,MBA par Paropo, songoni A. Ria Situngkir dohot A.Juwita Sinabariba par Parbaba mandok Matanari do marga niolini Opuboru Pinggan Matio.
7. Taon 2008 pertemuan di Handayani, Jend. Purn. Haposan Silalahi tidak menyangkal Matanari hula-hula, alai didok ibana lebih baik mempertahankan “Kesepakatan yaitu Padang Batanghari demi Persatuan” daripada menegakkan “Kebenaran yaitu Matanari tetapi berakibat Perpecahan”. Kalau memang hasil penelitian terbukti Matanari yang benar mari kita pesta besar. Ditambahkan gerenasi muda Johanes Sinabutar (Pegawai LIPI) dan Drs. Martua Raja Silalahi, MSi (Pegawai Pemda DKI) asa dibaen penelitian melalui Test DNA untuk membuktikan apakah Matanari atau Padang Batanghari yang benar hula-hula.
8. Tulisan ni Tulang Antony Matanari dohot Tulang Ir.Jawaller Matanari par Medan diblog on songoni di blog Pakpak Online searching di “Google” kemudian ketik “Pinggan Matio Matanari” disi dipatorang hamu Siraja Onggu Rumasondi dohot Raja Manungkun Pintubatu Hutabalian pomparan Raja Silahisabungan-Pinggan Matio Matanari adalah boru jabu di hamu Matanari jala namanjalo tano pauseang sahat tu sadarion di Balna. Alai dang binoto aha alana malah sian marga naduaon do najogal mandok natarsurat tarsuratma, terutama Djaulip Rumasondi anakni Pasar Rumasondi nadohot tu Balna di taon 1967 manopot hamu Matanari.
9. Taon 2003 Pdt Abednego Padang Batanghari mambaen tarombona mandok Raja Silahisabungan mengawini Pinggan Matio boru Padang Batanghari alai beda 15 sundut, sahat tu sadarion dang adong dope ralat, sanggahan manang tanggapan ni ibana tu tulisan ni Tulang Ir. Jawaller Matanari di blog Pakpak Online.
10. St.Letkol Purn M.P.P.Maha (marhuta di Depok) mandok dang toho Padang Batanghari par Simsim tulangta, nasintong Matanari sian Balna do. Hami Pakpak do umboto marga Pakpak. Hubege muse beasa marga Padang Drs. Datulam Padang, Kadis Pendidikan Dairi gabe dohot rombongan ni Pdt Abednego Padang Batanghari disomba2, tulang na di tukang2i nama.
Marpos niroha mahita Tulang molo di generasitaon dang dope tota, anggiat digenerasi naro. Pandok ni Jend.Purn. Haposan Silalahi molo hasil penelitian benar do Matanari mari kita pesta besar, sada perkembangan nadenggan. Horas…
gabe marganjang ma ate….
Adong do bona pasogit tading-tading ni Ompu ta raja i, ima Raja Silahi sabungan , ima Batu Sigadap. Sipata mulak ma hamu tu Silalahi Nabolak. Las papuas ma di joloni batu sigadap….
Horas ma dihita saluhutna!
Pangidoanhu tu Tuhan ,asa dilehon dame na sumurung tu hamu ,pomparan ni Amangboru nami Raja Silahisabungan asa boi hamu marsada roha mangalului dalan na umuli laho pareso tarombo na adong dipomparan ni Amangboru nami Raja Silahisabungan na bolon i. Horas ma!
Horas hu bani nasiam ganup,
Atek itanda nasiam Op Lidia Sihaloho par Siantar (mantan Camat Raya) najolo, ibana ma penasehat PARASIBONA P. Siantar. Sanga sonari adong boruna di Belanda disuru Op Lidia do borunai asa mangalului tarombo Silahisabungan di perpustahaan di Belanda.
Tutu adong do dijaha borunai Tarombo Silahisabungan di perpustahaan di Belanda jala marga niolina ima MATANARI.
Jadi beha do gakni nasiam PARASIBONA i, boruni Op.Lidia penasehat nasiam nunga mangakui boru MATANARI do niolini Raja Silahisabungan. Jala hal on nunga dilapor Op Lidia hu si Irjen Pol Purn Djammer Edison Haloho dohot hu Jend. Purn Haposan Silalahi
*_*
saya hanya mw pertegas bahwa dr ulasan lae tadi menyebutkan bahwa maraga silalahi berafiliasi dengan marga sembiring di tanah karo. Hal ini menunjukkan bahwa marga sembiring itu berasal dari batak. Hal ini juga menegaskan bahwa orang karo itu bukan orang batak toh…bener ga lae!
Saya juga hanya ingin menambahkan bahwa orang karo itu bukan batak.
dlu kamipunya evangelis dari raya, bermarga sipayung..
dia bilang kalo nenek moyang nya datang nya dari jawa,cipayung,dan dia pun tidak ada embel2 laen di belakang marga sipayung nya cukup sipayung saja tidak ada sub nya..
begitu jga dengan teman ku satu lagi bermarga sipayung, tidak ada sub nya hanya sipayung saja..
dia bilang kalo nenek moyang nya adalah panglima di salah satu kerjaan di simalungun kerajaan dolog silau..
dia pun bilang ke saya kalo dia masih satu nenek moyang dengan evangelis tsb..
Horas!
@Kenny Pandia
Salam kenal Lae,..saya pribadi agak bingung dengan komen anda diatas.Namun baiklah,saya ingin berbagi dengan anda mengenai Silalahi dan Sembiring.Saya memiliki teman bermarga Sembiring,ia dan keluarganya mengatakan sebenarnya leluhur mereka adalah dari Sihaloho yang berasimilasi dengan marga Sembiring di Karo.Saya juga diinformasikan bahwa Sembiring terbagi dua yaitu Sembiring simantangken biang dan Sembiring siman biang.Nah yang kedua itulah yang berasal dari Toba.Lalu juga karena pengaruh hindu,Sembiring yang pertama,jikalau ada yang wafat dari anggotanya biasanya dibakar dan abunya di laburkan ke air,..itu katanya.Saya perlu juga ingatkan kepada anda bahwa pengaruh hindustan,terutama bagian selatan (Tamil,Kannada dll)memang lebih kuat pada masyarakat Karo ketimbang Toba.Ini bisa dilihat dari banyak kata serapan khususnya di marga2 di Karo yang berciri khas India selatan,seperti marga anda. Tapi,ada pertanyaan,..siapakah orang Karo sbenarnya??..apakah yang datang dari India selatan tsb atau orang2 pribumi yang serumpun dengan orang dari Toba,Pakpak/Dairi,Simalungun,Angkola/Mandailing ?
Njuah-juah, Horas unr-tuk semua gomparan ni raja i Raja Silahisabungan!
Lama sudah tidak ketemu di room ini, eeeeeeeeee kangen juga gitu!!!
Ok, sekalilagi HORAS…. HORASAS…. HORAS!
Cucu Raja Matanari (anak Mancintaratus atau maen ni Pingga Matio berru Matanari) ada 2 laki-laki dan 3 perempuan. Ketiga perempuan ini masing-masing kawin kepada:
1. putri tertua adalah Ranimbani berru Matanari yang kawin dengan Loho Raja (Sihaloho).
2. putri yang ke dua kawin ke marga Bintang (pakpak Keppas}
3. putri yang ke tiga kawin ke marga Maha
Waktu terjadi perang di kampung marga Bintang, keturunan Loho Raja ikut serta membantu marga Bintang, karena mereka mengewtahui nenek mereka adalah bersaudara (kakak-beradik), demikian juga marga Maha mengaku marappara /saudara (padan) tidak boleh saling-mengawini (ndang boi marsiolian) songon i do nang tu marga Bintang marappara do marga Sihaloho. Jadi hubungan marga Matanari dengan keturunan Raja Silalahisabungan, ndang holan Pinggan Matio berru Matanari.
Songon i muse do Rumintang berru Matanari istri Raja Onggu Rumasondi na gabe sombaon na mangaingani jabi-jabi na nisuanni Pingga Matio di Balna Sikabeng-kabeng. Jala unang lupa Siberru Taren berru Matanari marhasohotan tu marga Pintu Batu namandapot tano rading beeru, i ma tano tamberro (Tamboro).
Njuah-njuah…….
Nang pe adong keturunan ni Raja Silalahisabungan na so mangangkui bahwa Pinggan Matio adalah berru Matanari…….ndang masalah dihami Matanari. Alai i anggo hami Matanari tontong do ingoton nami namboru nami Pingga Matio b erru Matanari istri Raja Silalahisabungan. Ranimbani berru Matanari istri Loho Raja, Rumintang berru Matanari istri Raja Onggu Rumasondi dan Siberru Taren istri Raja Manungkun Pintu Batu……molo hamu do na mangangkui ndang soal di hami. Alai unang di dokkon hamu Pingga Matio berru Padang Batanghari sian Balna Sikabeng-kabeng (Wilayah Pakpak Pegagan)….HORAS JALA GABE
To ampara niba Antony matanari.
Njuah-njuah
Molo hu jaha sude angka bantahan taringot tu pendapot mu di blog on, mansai gerah do perasaan ku ampara. Alai mauliate ma di Tuhan i, di lehon do di ho parrohaon ni jolma parbahul-bahul na bolon. Sai anggiat ma di ramoti jala di dongani Tuhai i langkam.
Alai molo pendapat hu on do. unang pala paloja hu langkam patariparhon barita na ttu sian hita Matanari tu pihak amangboru nta na so olo manjangkon hita ate..?. Ala na, aha pe nasintong di dokkon ho (hita) pasti do tolakon (dibantah) halak i.
Na jelas:
1. Pada peletakan batu pertama tugu Raja Silalahisabungan tahun 1969, hita do Matanari na di jaou gabe hula-hula.
2. Alai pada pesta peresmian tugu i tahun 1981, adong do pihak Silalahisabungan (V.SIlalahi, manta bupati kab. Dairi)na mangundang hita, rodo hita mamboan silua Kambing putih (nabontar), alai Panitia Pesta mangusir Matanari sia pesta i di huta Sialalahi.
Jelas……sungkun-sungkun…?
Aha na tarjadi antara Matanari dohot pomparan ni Raja Silalahisabungan antara tahun 1969 sahat tu taon 1976 dan seterusnya…?….tentu ndang sude pomparan ni Raja Sialalhisabungan dohot pomparan ni Raja Matanari na umboto masalah (perkara) na terjadi di masa-masa sulit i kan…?. Martangian ma hita tu Tuhan i, asa dilehon angka pingkiran natiur jala marsiaaf an di angka kekurangan (pangalaosion diangka poda nauli ni omputa sijolo-jolo tubu). Horas….Njuah-njua.
Mandapothon tu napinarsangapan:
1. marga Matanari Pakpak Pegagan (kab.Dairi)
2. marga Padang Batanghari (BTH) Pakpak Simsim (kab. Pakpak Bharat).
3. keturunan Raja Silalahisabungan si 7 turpuk
di dia pe marianganan.
Njuah-njuah…..Horas.
Au pribadi sangat mendukung (sependapat) sebaiknya dilaksanakan musyawarah besar (Mubes) ke-III., tentang marga apa Pinggan Matio istri Raja Silalahisabungan. Dengan alasan a.l. sbb:
1. Djauli Padang Batanghari dan putranya pendeta Abednego Padang BTH mengaku, bahwa leluhur mereka sampai generasi ke-8 bermukim di Mballla Sikabeng-kabeng dan namboru mereka Pingga Matio istri Raja Sialahisabungan. Mpung mereka bernama Paroltep, setelah terjadi perang (graha) mereka terusir (melarikan diri) ke Sileuh kecamatan kerajaan kabupate Pakpak Bharat.
2. Tetapi yang menjadi soal, di wilayah Pakpak Pegagan (Sumbul Pegagan di atas huta Sialalhi) tidak ada marga Padang Batanghari…..mengapa…?
3. Pada zaman dahulu, ompung kita sering perang kampung (kuta/huta) tidak pernah ada terjadi perang anta marga dalam satu kampung, karena jika terdapat lebih dari satu marga dalam satu kampung (kuta/huta), pasti sudah menjadi famili (pangalapan boru/hula-hula atau menjadi menantu/boru) ya kan…?.
4. Raja kuta diwilayah Pakpak Pegagan pada mulanya hanya tiga marga, yaitu Raja Matanari di Balna Sikabeng-kabeng, Raja Manik dan Raja Lingga…, kemudian ada marga-marga baru yang datang dan menjadi anak berru (boru) pada umumnya. Marga Matanari mengaku bahwa namboru merekalah Pinggan Matio istri Raja Sialahisabungan.
5. Kenapa ada dua marga yang berbeda mempunyai namboru yang sama (satu)…..?.
6. Adakah talian darah (gen/DNA) antara marga Matanari dengan marga Padang Batanghari…?.
7. Mungkinkah leluhur Djauli Padang Batanghari yang generasi ke-8 atau ke-9 (yang terusir/melarikan diri) ke Sileuh (pakpak Simsim) adalah keturunan Raja Matanari…?.
8. Marilah bersama-sama membicarakan hal di atas pada Mubes-3 sebagaimana telah di usulkan oleh Punguan Sihaloho Sejabotabek.
9. Sebaiknya ,jangan kita banyak memberikan komentar, jikalau kita belum memahami peta/keadaan huta Silalahi dengan Balna Sikabeng-kabeng (pakpak Pegagan)dan huta Sileuh (Pakpak Simsim/ kab. Pakpak Bharat).
Demikian usul kami, semoga pendapat ini dapat memperkecil perbedaan pendapat menuju kesatuan yang indah dan damai.
Horas…..Njuah-Njuah.
Sejarah dan Legenda taringot Silua…….
Untuk renungan:…….
………molo ro pomparan ni Raja Silalahisabungan tu Balna Sikabeng-kabeng,…diboan do silua pitu (7) lanjaan dekke, jala di bagi ma gabe opat (4) lanjaan ma i di Balna jala tolu (3) lanjaan mai di Kuta Gugung……. Aneh sekali hal ini juga dituliskan oleh Djauli Padang Batanghari pada tulisannya sebagai bahan Mubes-I dan II Pomparan Raja Silalahisabungan (Catatan: Marga Matanari tidak tahu hal ini…., seandainya diketahui hal ini pada waktu dahulu… wah kita tidak tahu apa yang terjadi pada waktu…, karena hal ini baru dilihat/diketahui oleh pihak marga Matanari…. Pertanyaan….?… siapakah keturunan leluhur Djauli Padang Batanghari par (dari) Balna yang mendapat silua 4 lanjaan dekke,,,,, dan siapa pula keturunan leluhur Djauli Padang Batanghari par (dari) Kuata Gugung yang mendapat oleh-oleh 3 lanjaan dekke…?… tolong di jawab.
Kalau marga Matanari, jelas ada Matanari par (dari) Balna Sikabeng-kabeng (anak Sulung) dan ada Matanari par (dari) Kuta Gugung (anak Bungsu)…
Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas pendapat kami di atas.
Horas….Njuah-Njuah
Mendahi Simehamet:
Karina Marga Padang Batanghari (BTH) Pakpak Simsim (kab. Pakpak Bharat).
i-
Sisin Aur en.
Njuah-njuah!
Bagimo bue ni tulisen enda kan pihak Marga Matanari lako menanggapi tulisan ni angka beberre ndene si ngggo terlanjur seppur persadaan nasida (Pinempar ni Raja Silahisabungan) kumara steitmen ni angka partua si kurang berkenaan sbelumna, terutama karna pernyataan ni Pdt Abednego Padangbatanghari, Sth menimpali pernyataan ni Djauli Padangbatanghari (alm).
Namun alangkah naif mula oda ue kene marga Padangbatanghari lako memereken penjelasen lebih lanjut setelah terjadi perpecahan yan begitu hebat bai karina marga Pomparan ni Raja Silahisabungan menurut nasida, mula ni paekut-ekut tulisan sidekkah en i dunia maya enda i berbagai Blog.
Ai katerra pana sulit na kaltu kita si dua marga mula kundul bersama (Padangbatanghari +Matanari)untuk mreken penjelasan taba nasida karina, asagabe sentng tarombo nasida idi sugari i undang nasida lako petotaken idi?.
Mada ngo tahe mak merdosa kita, mula sipadiat nasida bagi sambing mebeda pendapet ala tarombonasida gabe lilu?
Lias ate mendahi si menjaka tulisan en walau oda iantusi ntangkas (i luar ni kalak Pak-pak), dak Tuhan mo paterrrangken lebih mendalam!
Sekali nari njuah-juah, sikurang lebbih mohon dimaafkan
horas hamu sude aka pomparanhu aku jadi bingung kalau sipayung tidak boleh kawin dengan boru sinaga sedangkan aku masuk padan sipayung tapi istriku boru sinaga apakah ini menyalahi aturan tolong yang mengerti tarombo ini memberikan jawaban
merinding aq bacanya…
huuhhhh..
horas..
bagus juga diskusi ini, sayang sekali sebagian berbahasa batak yg kurang saya mengerti..
honestly.. seandainya ada yang mengartikan..
sangap sipayung
silahi sabungan)
Mo nanya lae, blehkah menikah dngan anak namboru permpuan yg bukn sekandung? Klo bnar2 cinta, bsakh ditolong dlm adat batak? Tolong ksh tau refrensinya dlm adat btak? Trims
horassssssss,…..unang pola bahas hamuna tarombo i, so sega hamu. Na asing ma bahas hamuna misalna angka jitu hiii hiiii hiiii.
boleh saja asal ma parsinabung sian kenten laut raja parhata, siallang aliang aliang.
Halo,
Jawaller matanari dan Antony Matanari.
jangan terlalu getol untuk bersaudara sama marga silalahi sabungan, biarkan mereka mengurus marganya sendiri. namun urus dulu marga kalian sudah menjadi berantakan, gara-gara tindak tanduk kalian,
sadar lah,,,,urus diri masing-masing jangan memaksa marga padang batang hari dengan kata-kata yang keras, kalau kalian berdua tau. ditugu Silalahi sabungan di sana tertulis permaisurinya boru padangbatanghari, jadi tolong hargai itu.
HORASSS LAE…
SEHAT DO HAMU NA…..!!!!!!!!!
HORASS LAE……..
saya suka dengan situs ini
krna dengan adanya situs ini
kita bisa mengetahui darimanakah asal marga kita ini (SIPAYUNG)
thank`s
horass!!!!!!!!!!
To:
togu matanari
—Jawaller matanari dan Antony Matanari.
jangan terlalu getol untuk bersaudara sama marga silalahi sabungan, biarkan mereka mengurus marganya sendiri. namun urus dulu marga kalian sudah menjadi berantakan, gara-gara tindak tanduk kalian,
sadar lah,,,,urus diri masing-masing jangan memaksa marga padang batang hari dengan kata-kata yang keras, kalau kalian berdua tau. ditugu Silalahi sabungan di sana tertulis permaisurinya boru padangbatanghari, jadi tolong hargai itu.
togu matanari—-
Njuah-juah anggia togu matanari!
Marga nami Matanari oda lot berantakan anggia, tapi mala marga nene si menuratken marga MATANARI SIHOTANG SIGODANGULU,oda lot marga sibagidi i sisin dunia en, yang ada asdalah : SIHOTANG YA SIHOTANG, MATANARI YA MATANARI.
Jika anda bilang marga Matanariberantakan, bahwa tidak lain kalian yang mengaku Matanari Sihotang Sigodangulu lah yang bikin berantakan, karna marga itu dimana pun tidak pernah tertulis di marga batak seluruh dunia. Jika anda bilang ada diamana tertulis (tunjukin fakta sejarah.
ASoal hubungan dengan gomparan raja Silahisabungan, bukan berarti kami sangat getol bersaudara dengan mereka, namun fakta sejarah yang mengatakan seperti itu, semestinya anda harus merasa sedih karena di TRSS tertuli boru padangbatanghari, karna ompung dan bapak kita yang mengajarkan kepada kita demikian berdasarkan fakta sejarah yang sebenarnya, perlu anda ketahui bahwa ompung kita “ROTTAM MATANARI (PA’ RAYUNG), TUMPU ATANARI (PU’BINAGA), KUTA MATANARI (PA’LUMBAN), TOBOR MATANARI (PARHALANA), GENTANG MATANARI (PA’JAINGAN), PISATAR MATANARI (PA’AYUN), KORNEL MATANARI (PA’TOGU)”(semuanya sudah almarhum)dll itu yang mengajarkan sejarah itu kepada kita, namun persoalan dicaplok oleh marga padangbatanghari, anda tidak sedi, bahkan mengejek Antony dan Ir. Jawaller Matanari.
Saya paham betul kenapa anda mengejek, jangankan jadi orang pakpak (bahasa pakpak), orang toba (bahasa toba) pun anda mungkin tidak faham lagi, boroboro silsilah (tarombo) dapat anda mengerti.
Anda lah yg perlu sadar kawan, camkan itu, jangan asal nyeletuk.
okelah
saya sangat tertarik akan tali persaudaraan, tetapi ketika tali persaudaraan bukanlah persaudraan hanya saja simbol persaudaraan.suatu kumpulan Raja silahi sabungan bersatu pada saat waktu yang penting saja, jadi marilah buktinyatakan karya nyata melalui ikatan dalam kasih yang benar-benar empati dan bukan kata (Holan K)
Maaf…ya buat Pomparan Raja silahi sabungan yang membaca teks di atas, saya ingin belajar lebih konkrit lagi kemana dan dimana penerus silahi sabungan yang konon memiliki sembilan,delapan persaudaraan? dan apa sebenarnya tujuan kumpulan diadakan tali persaudaraan Raja Silahi sabungan, hanyakah sekedar makan bersama,berkomikasi sementara,cukup mengenal saja, dengan meniadan dasar-kasih yang empati: Memberi makan pada saat lapar, memberi tempat teduh pada saat hujan,mencukupi pada saat kekurangaN. “MAJULAH POMPARAN RAJA SILAHI SABUNGAN”.
maju terus pomparan RAja silahi sabungan STAKPN Tarutung
unang marbadai hamu bo.. dang adong lapatan nai, tangon ma MARDAME.alana muruk annon angka dongan Tubuta djala gabe sursar annon punguan ni” naeng ma nian punguan tai berangkat sian mandok MAULIATE TU TUHAN na mangalehon hita dope hahipasonni danging nang partondian. PEACE
Kita bukanlah Pelaku Sejarah di masa lampau, hanya ceritera yang dapat kita ceriterakan.
Sipayung (Toba ??? atau Simalungun ???) ?????
Ada dua komunitas Marga Sipayung, yang satu Komunitas Simalungun yaitu mereka2 yang berasal dari Kabupaten Simalungun, dan yang kedua adalah Komunitas Toba yaitu mereka2 yang berasal dari Parbaba.
Dari Pihak Komunitas Sipayung Simalungun, orangtua kita St. Kamil Sipayung dan Kasianus Sipayung telah berupaya menyajikan Taromboh Oppung Taruge/Mangulur Sipayung, sementara itu dari pihak Komunitas Sipayung Toba juga telah menyajikan Tarombo Sipayung mulai dari Si Raja Batak yang didalamnya terlihat keberadaan Oppung Taruge Sipayung.
Jika Komunitas Sipayung Simalungun tidak mengakui keberadaannya menjadi bagian dari Silahisabungan, sah-sah saja. Selanjutnya apakah Sipayung Simalungun adalah bagian dari Suku Batak ? Kalau Ya, maka perlu ditarik garis lurusnya hingga ke Si Raja Batak, karena Suku Batak adalah Semua orang yang menjadi Keturunan dari Si Raja Batak.
Namun jika Sipayung Simalungun BUKANLAH SUKU BATAK, …… No Problema…..
setiju sama sanina Hoga sipayung…. tongon do ai sanina na iceritahon ham ai…..
Selamat malam semua, terima kasih atas penjelasan2 diatas dengan penjelasan tersbut setidak’y gw agak lebih tau akan silsilah marga kita ‘sipayung’…
Gw berasal dari kampung silalahi tepat’y silalahi nabolak dan foto yg dijadikan raja purba diatas adalah foto opung kami opung Guru taon RAHITA sipayung itu klo menurut keluarga saya…semoga pomparan sipayung semakin jaya….
memang anggo na hu botoh bani taromboh na ditulis humbani na parlobei ai botul halani di huta nami sipayung ai sinaga huta nami ai ma pagar jandi kec silau kahean tarima kasih ma bani nasiam
Horas tulang Hg Sipayung@ perkenalkan saya panagolanmu, iang boru Sipayung dari huta Hinalang kec. Purba-Kab. Simalungun. Menurut penuturan Tulang dan oppung, mereka adalah asli keturunan SIPAYUNG menurut silsilah sipayung asli yang tulang sampaikan. sehingga oppung selalu mengatakan kita adalah Sipayung tok. Sipayung Asli. menurut yang saya baca pada alinea kedua tuliasan tulang diatas, diriwayatkan bahak keturunan Oppung Situngkir yaitu Sipayung merantau ke kerajaan Purba dan menjadi Goraha. Ini dapat dihubungkan dengan penuturan oppung kepada kami, bahwa oppung Sipayung yang kemudian bergelar Guru Sahuta di kecamatan Purba, merantau dari Kampung Silahi sabungan dengan tuntunan tongkat tunggal panaluan yang dilemparkan ke udara dan menjadi pemandu mereka sampai ke tanah kerajaan Purba. Lokasi kerajaan ini adalah Kampung Hinalang yaitu sub Kerajaan Purba yang dirajai oleh marga Purba Pak-pak, berada di kecamatan Purba, kira kira 50 KM dari Silalahi, oleh karena kesaktiannya Oppung Guru Sahuta diangkat menjadi menantu (hela) dan menjabat sebagai Panglima dan Tabib (Guru Sahuta). Oppung Guru Sahuta ini memiliki situs di puncak gunung Singgalang, 4 km dari kota Seribudolok, dan kawin dengan orang karo di kampung Paribun. Keturunannya yang diParibun ini kemudian menjadi marga Sembiring Kembaren. Sebagai orang yang berpengaruh dan menjabat tinggi di kerajaan Purba, tentu mungkin tersiar berita kepada saudara saudaranya Silahi Sabungan, sehingga banyak merantau ke tanah simalungun yang memang subur dan mengaku sebagai Sipayung, ini yang banyak di Simalungun bagian Raya. Kalau saya hitung hitung, Inang dan tulang saya adalah keturunan ke-6 dari Oppung Guru sahuta ini. dan menurut oppung, karena kesaktian oppung Guru Sahuta ini, maka seluruh Sipayung di kerajaan Purba diperlakukan istimewa, misalnya tidak dikenakan pajak dan kerja rodi/gotong royong. Santabi ma bani nasiam, Diatei tupa ma, Horas Ma Bani hita haganupan.
sonaha do anggo marsibuatan sipayung pakon sinaga?
ga loe ga rame….
marga apa aja yg penting kita semua bersaudara….
horas hubatta ganupan sipayung.
Anggo sipayung simalungun langboi marsibuetan pakon sinaga/nikah. padanni do ai bagi namambotoh sejarah.Asal sipayung:anggo sapari marga adalah nama…jd goranni jolma sapari identikdo bani goran na adong i hutani atappe goranni hutani.jadi ‘sipayung’.apakah orang batak toba sapari sudah mengenal kata payung 3 abad yg lalu??
*pardamean sipayung#
sanina.saya mau bertanya SUKU BATAK ada brapa??
@hatinggian nauli
lae..perlu lae tau…orang batak tobalah yg masuk k dalam marga sembiring.
Bukan berarti marga sembiring berasal dr karo.buju melala diate tupa horas..
@yosep sipayung:
sanina boleh saya tau pd thun brpa opung sipayung tersebut merantau dr silalahi k simalungun..tepatnya d pematang purba n menjadi menantu dari raja purba pak2.
PURBA PAK2 .adalah raja terahkir kerajaan purba.
Sanina saya adalah cucu dari guru kenan SIPAYUNG.
HORAS diate tupama.
Minggottttttt….
Horas, Mejuah juah, dan Salam Sejahtera buat kita semua.
Izinkan aku kasih kementar mengenai silsilah marga dan penyebaran penduduk di sumatera utara.
Nenek Moyang kita berasal dari suatu daerah yang sama dari India selatan. Pada ababd 12 mereka bermigrasi ke nusantara ada yang menetap di sumatera utara (barus) ada yang ke lampung dan ada yang bugis.
Yang di Barus mereka membentuk perkampungan agak jauh dari pelabuhan barus. ( Saat itu keras Melayu di Barus juga sudah ada ). Mereka adalah pekerja keras dan pemberani, sehingga dirangkul oleh raja melayu dan dianggap bersaudara. Mereka hidup bersama dan bahkan terjadi kawin campur dengan penduduk lokal dibarus. Pada abad 13 kerajaan Barus (hindu-budha) diperangi kerajaan samudara pasai(dibantu Turki- islam) akibatnya banyak penduduk yang bermigrasi ke pedalaman sumatera ( mandailing, dairi, tapanuli, karo dan simalungun). Kekalahan perang ini sangat membuat luka dan dendam bagi masyrakat batak kuno terutama yang lari ke samosir-sianjurmulamula. Yang lari ke sianjurmula-mula membentuk dan menata kehidupan yang baru dan konsep dalihan natolu dan pembentukan marga-marga. Yang berdomisili di dairi, simalungun, karo, mandailing juga mengikuti yang terjadi di sianjurmula-mula. Maka marga dan adat istiadat hampir sama atau dipersamakan.
Menurut hemat saya orang batak baru ( yg sudah bermarga) bisa dia satu keturunan tapi bisa juga tidak, karena pembentukan marga berdasarkan keturunan dan domisili(huta).
jadi bagi kita orang batak sekarang mari kita kembali belajar asal-muasal kita dan tidak perlu kita berdebat masalah marga . Yang pasti nenek moyang kita berasal dari satu daerah yang sama yang datang bermigrasi ke nusantara ini. Lihatlah faktanya :
1. Semua sub-etnis batak mengakui dalihan natolu sebagai dasar dasar adatnya ( dongan tubu, hula-hula dan boru)
2. Suku Batak mempunyai kesamaan dengan Lampung, Toraja dan Dayak.
Demikian dulu aku sampaikan, mari kita terus belajar tentang jati diri kita. hilangkan rasa ego, terima pendapat orang lain.
Horas, Mejuah-juah, Yahobu,..Salam Sejahtera.
Kita harus bangga menjadi marga SILALAHI (Let.Jend.TB.Silalahi di Desa Silalahi saat Butar Rja bolahan amak 2011)biasanya anak muda menyingkatnya dgn “766HI”
Kalau Kita Cermati tulisan di bawah ini ada benarnya.
Cengkareng, on March 8th, 2009 at 4:29 pm Said:
Syallom
Arti kata dimuridkan itu memiliki arti yang mendalam. Intinya kita rendah hati.. Adakah pada saudara robin rasa rendah hati itu?.
Satu hal yang pasti, TUHAN TIDAK BENCI ORANG JAHAT, BAHKAN SANGAT MENYAYANGI ORANG JAHAT, TAPI TUHAN SANGAT BENCI ORANG SOMBONG, DAN TUHAN AKAN TIDAK SUKA PADA ORANG YANG MERENDAHKAN DIRI ( bukan rendah diri)
Saya tidak akan memakai firman untuk di blog ini, karena firman yang ada pada alkitab sangat luas dan saling berkaitan, jadi kalau pikiranmu saja kita pakai maka tak akan bisa mengerti, tapi jika hatimu kau pakai dan undang roh kudus, firman itu seperti air sungai yang mengalir…
TUHAN BERKATI.
766HI dapat menjadi pedoman hidup untuk Generasi Muda Silahisabungan.
7(Pitu)= PAPITUNG ma simalolongmu di haportibion on, alana di hangoluan na santongkin on ikkon dapotonta do ngolu na denggan jala dang sia-sia;
1.BOI MANGAN TABO, ikkonma nian diparateatehon Kesehaton alana ya anggo nunga marsahit dang adong na boi tabo mangan.
2.BOI MODOM TABO.Unang pagodanghu marutang alana anggo godang pikkiran olo dang boi modom. Jai management ekonomi keluarga ponting doi asa boi gabe FREE FINACE.
3.BOI MANGULAHON ULAON DIBAGAS ROHA NASONANG, Ulahon ma sude tugas dohot parkarejoan songon mangulahon tu jolni Debata.Jala sude hombarni tu Hasangapon ni Debata sambing do i.
6(Onom)=BONOMPHON ma ngolum songon aek, ima:
Panjang Sabar, Murah hati, Lemah-lembut, Tidak pemerah, Tidak mendendam.
Alai ya anggo di haportibion on dang adong na sanggup marparange songoni
ali Jesus Christu boi jala nunga di parangehon tingki mardongan sude
panuriangna.
6(Onom)= ulahi BONOMPHON ngolum songon aek torus sahat ujung ni ngolutta alai
sambing pangidoma pandonganio tu TONDI PORBADIA asa ibana mandongani jala
mangaramoti ngolutta asa boi marpangarange songon aek.
HI(Hangoluan Imbaru)= Dung tapareak ngolutta songo aek jala dang bosan di pergumulantta di haportibio on ,tarida ma i anno di hangolan ta siapari. Alana molo dung marsaor Tondi Porbadia dingolunta TARIDA ma dibagas keluarga manag komunitastas ta:
DAMAI, SEJAHTRA, dhot SUKA CITA on ma na di dok ” Hangoluan Imbaru”
Pangarenga Na paling Timbo sian parsaoran dohot tondo Porbadia ima
“Pengendalian Diri) Angka pomparan na naung sahat di tingkat on biasanya
LAMBOK JALA TEGAS (Lembut Tapi Tegas)
Satu hal yang pasti, TUHAN TIDAK BENCI ORANG JAHAT, BAHKAN SANGAT MENYAYANGI ORANG JAHAT, TAPI TUHAN SANGAT BENCI ORANG SOMBONG, DAN TUHAN AKAN TIDAK SUKA PADA ORANG YANG MERENDAHKAN DIRI ( bukan rendah diri)
Parjahat dohot Naburju sarupa do manginum AEK. Dang adong marimbar di Ibana.
Ι believe everything said was actually very logical.
But, what about this? what if you added a little information? I am not suցgeѕting youг infօrmation is not good, but what іf you added a post title to maybe
grab folk’s attention? I mean Tarombo Marga Sipayuung BATAK is kinda vanilla.
Yоuս could look at Yahoo’s front page and watch
how they creayе news Һeɑdlines too get ρeoplе
to open the links. You might aadd a related video or a picture or two to grab reɑders іntereted
about everything’ve written. Just my opinion, it would ƅring your website a llittle livelieг.
😀
Sebelum membahas panjang tentang semua nya itu, mungkin diperlukan pemahaman arti dari kata SILAHI SABUNGAN dari setiap kelompok suku BATAK ( Tapanuli, Simalungun, Karo, Pakpak ). Mungkin kita bisa mendapatkan pemahaman yang mendasar untuk menelusuri sejarah kita.
Kemudian dari pada itu setiap suku menpelajari dengan dasar tulisan-tulisan ” Lak-lak ” yang ada padanya sebagai dasar referensi yang kuat.
Selanjutnya mempelajari melalui penelitian kediaman nyata marga-marga yang ada disetiap suku, biasanya kediaman marga-marga dietiap tempat dapat dilihat hubungannya apakah sebagai Anak beru atau Sembuyak, untuk melihat mereka pendiri tempat atau sebagai pendatang. Bila sebagai pendiri tempat atau kampung dapat terlihat jelas dari kuburan, tempat pemujaan, sisa-sisa rumah tua, hutan tempat pengambilan sumber kayu, tempat mandi, persawahan, perladangan.
Kita disini bukan untuk membenarkan diri tetapi mencari kebenaran yang dapat diterima semua orang. Bahwa sesungguhnya kebenaran itu adalah kebenaran bagi semua orang.
Mari kita menggali informasi sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan kebenaran dan saya sangat menghargai saudara-saudaraku yang telah mengeluarkan pemikirannya karena saya percaya saudara-saudaraku akan semakin kaya dengan pemikirannya.
Tuhan memberkati kita semua.
Betul, kita harus menggali kebenaran.Tetapi sering kita lupa menelusuri sejarah. JASMERAH(JAngan Sekali-kali MElupakan sejaRAH).
Awal saya tertarik menggali Tarombo Raja Batak karena sebuah pertanyaan dari Alm. Marsekal Oloan Silalahi ? br Simanjuntak di Adisucipto ( Ama Vera Silalahi). Anak beliau adalah : Vera, Kika, Vani & Igor
Pertanyaanya:
O- Kamu Silalahi dari mana?
Jawapan.U- Dari KISARAN Bapa Tua!
O- DALE (DAta Tidak LEngkapp)do ho hu roha
U- Botul situtu Bapa Tua Au sian Kisaran.
Sejak tamat SMP saya melanjut SMA ke Yogya, dan tidak pernah tertarik mengenai tarombo, dengan polos saya mengatakan saya dari KISARAN karena hanya itulah yg saya tahu.
Kemudian Thn 1985 saya pernah menjadi Ketua Naposobulung Keluarga Besar Silahisabungan(NKBS) Yogyakarta. Saya memberanikan diri untuk bertanya kepada orgtua dan membaca sejarah. Dari sekian banyak yg paling monumental adalah tiga Narasumber yang kebetulan anaknya adalah anggota NKBS Yogyakarta.
1. Drs.Saing Sihaloho/br Purba orang tuanya Harianto dalam NKBS dia sebakai seksi Kesenian dengan sepecialisasi Organ.
2. Dr Mangara Silalahi anaknya sebagai pengacara di Medan
3.AE. Manihuruk orangtua dari Posman Manihuruk (ISI Yg)
Setelah sekian lama mengendap dalam pikiran dan munculnya persoalan antara mereka yg menganut 8 dan mereka yg menganut sembilan maka dapat saya jabarkan secara keseluruhan tentang hal Silahisabungan yg hampir benar. Baik paham menganut 8 maupun menganut 9 adalh ketutunan Raja Silahi sabungan, hanya persoalan intinya adalah tidak menggali sejarah dan kasusnya sama dengan kasusku bahwa saya adalah Silalahi dari KISARAN, padahal semuanya berasal dari Desa Silalahi yg sekarang termasuk dalam pemerintahan Kab.DAIRI
Saya sekarang tahu bahwa saya SIDABARIBA aslinya dari Desa Silalahi kemudian Hijrah ke Samosir, karena persoalan adat dan hasil rapat di Desa Silalahi (Harapohan) maka Sidabariba yg telah hijrah ke Samosir wajib merubah marganya menjadi NA, maka Sidabariba di Samosir semuanya sekarang memakai Sinabariba.
demikian juga yg lai, SiDabutar menjadi Sinabuar, Sidebang menjadi Sinabang. Disamosir/ Tomok ada raja SIDABUTAR, rata-rata keturunan Silahisabungan menikah dengan marga PARNA di dalamnya termasuk SIDABUTAR. Karena Keturun Silahisabungan adalah pendatang maka pomparan Silahisabungan menghasilkan rapat (di Harapohan/Desa Silalahi) untuk menggunakan NA.
Di Samosir pernikah terjadi antara SIDABUTAR(Parna) dengan SINABUTAR(Silahisabungan)
SIDABARIBA Hijrah ke Tanah Karo menjadi Sembiring Kembaren.
Sementara demikian dulu komentar saya .
Kalau ada semarga saling memanggil “LAE” maka saya meragukan keberadaan marganya, konon lagi pendapatnya itu pasti ga betul lagi. Maaf, saya komentari krn setelah saya baca dari atas para yg memberi komentar, ada marga Sipayung memanggil LAE ke marga Sipayung. Itu makanya saya meragukannya, saya marga Sipayung yang asli dari Samosir dan pernah menjadi pengurus Silahi Sabungan, kecewa terhadap saudara2ku yang saling memanggil LAE tsb.
Horas bangso Batak!
Agak menggelikan membaca statement dari orang2 yg dengan pongah mengatakan, “Kami dari Sunda!”, “Sipayung dari Cipayung!”, “Damanik, Saragih, Purba dan Sinaga dari Nagaland India Timur!”. Atau Karo dari India.
Well, sepertinya masturbasi anda tak akan pernah klimaks.
Bermasturbasi berjamaah dengan berbagai cerita masing2.
Oke, mari kita telusuri melalui DNA baik itu mtDNA dan Y-DNA (Tentunya tes DNA tdk akan terbantahkan, karena dapat menentukan migrasi dan usia genetika).
Human Genome Organisation (HUGO) yaitu organisasi para ahli genetika dunia dalam rilis penelitian mereka terhadap etnis2 di Asia Timur dan Tenggara, tahun 2009, bahwa etnis2 di Asia Tenggara kepulauan (Austronesia) lebih tua daripada etnis2 di Asia Timur (Han, Altay dan Indocina). Austronesia bersepupu dgn Austroasiatik yg mendiami Myanmar, India Timur, sebagian Thai, sebagian Laos dan Selatan Tiongkok. Austronesia, cikal bakal bangsa2 ras Melayu, berasal dari Teluk Tonkin di perbatasan Vietnam dengan Tiongkok Selatan. Manusia Austronesia menyebar ke Kepulauan Asia Tenggara melalui dua jalur. Jalur Selatan melalui pesisir Vietnam, Danau purba Teluk Bangkok, Semenanjung Malaya, Sumatera dan membentuk etnis di Sumatera. Jalur kedua melalui Timur ke Formosa, Kepulauan Filipina, Sulawesi, Borneo, Jawa dan ke Nusa Tenggara. Fakta baru ini membalikkan teori lama yg hanya melalui jalur Timur. Konsensus akademik menyetujui dua jalur ini.
Mari kita ke Dataran Tinggi Batak.
Diantara rumpun Batak, Toba lah yg paling tua berdasarkan penelusuran genetika yg beririsan dengan manusia lokal Sundaland (Sundaland adalah daratan Sumatera, Jawa dan Borneo yg menyatu dengan daratan Asia pada zaman pleistosen). Batak dengan Gayo masih berkerabat sharing maternal DNA. Alas, Kluet dan Singkil belum ada data, secara di prov. Aceh data yg tersedia baru Aceh dan Gayo. Simalungun, Mandailing dan Angkola datanya tidak ada perbedaan dengan Toba (makanya kadang saya tertawa bila membaca komentar dari Cipayung, Nagaland atau bahkan Pagaruyung). Makanya sampelnya akan selalu disatukan menjadi Batak Toba. Bagaimana dgn Karo dan Pakpak? Ini lebih menggelikan, karena klaim mereka adalah keturunan Mahabrata. Dan fakta genetika, DNA merekapun tidak memiliki perbedaan signifikan dgn Batak Toba. Perbedaan sedikit ada pada pembentuk mtDNA mereka dengan manusia lokal Aslian setelah migrasi dari Toba. Ingat, porsi genetika India (Indoeropa dan Dravida) di rumpun Batak paling tinggi ada di Batak Toba. Dan ketika mereka (Karo) dengan pongah mengatakan keturunan India, silakan ngakak guling guling. Dan paling penting, data DNA dimanapun itu oleh para ahli genetika pasti akan selalu mencabangkan Karo ke Batak Toba, tidak ada data satupun yg mencabangkan Karo ke Jawa, Sunda atau lainnya. Pun dengan Simalungun, tidak ada satupun data yg mencabangkan ke Sunda apalagi ke penghuni Nagaland. Sampel Simalungun akan selalu disatukan ke Batak Toba.
Ya, ada beberapa data tipuan yg dibuat oleh para pencatut data DNA asli oleh pihak yg tdk suka disebut Batak. Malah ada yg berprofesi pendeta melakukannya. Betapa menjijikkan bukan. Ketika disanggah dengan data asli (apalagi saya sedang giat2nya belajar genetika terkait profesi saya dibidang DVI Polri dan banyak berteman dgn para genomer) langsung diblokir yg bersangkutan.
Saya rasa, setiap puak akan menyajikan cerita masing2 tapi ingat, ada DNA yg tidak akan bisa dibantah walaupun anda menangis berbulan bulan.
Saya pribadi ingin sekali bisa merangkum semua data DNA tiap2 marga etnis Batak. Tentunya akan sangat berguna dalam penelusuran migrasi dan juga berguna buat dunia medis. Hanya saja biayanya sangatlah besar sekali. Kiranya suatu saat bisa terwujud.
Batak adalah etnis besar, beragam, beraneka tapi berleluhur sama. Kenapa bisa berbeda? Berbeda akibat migrasi dan berakulturasi dgn yg lain. Ahli bahasa pun tidak akan mengatakan perbedaan itu sesuatu yg besar. Isu beda bahasa (sedikit) akibat dialek yg bergeser bukanlah isu yg patut dipermasalhkan, kata teman saya ahli genetika dan antropologi.
Mari kita banyak membaca, dan berteman dgn para ahli baik itu ahli bahasa, genetika, antropologi dll.
Sains adalah senjata terkuat dalam menguak dan menyanggah mitos.
Horas Mejuahjuah Njuahjuah…
Horas Tano Batak…
Apa Sipayung Bisa Menikah Dengan Marga Sinaga
terimakasih info nya jadi tau lebih tentang marga sipayung. tapi juga sekaligus saya bingung tentang asal usul marga sipayung. ayah saya bermarga sipayung, dari siantar.berdasarkan cerita dari keponakan ayah saya bahwa kami (sipayung)ada keturunan indianya dan juga merupakan keturunan si raja batak (katanya). dan kakek saya menikah 2x dan salah satu istrinya adalah marga purba (yaitu ibunya ayah saya). ayah saya pernah ke samosir (ziarah) bersama mak saya (orang jawa asli). sewaktu kecil seingat saya,ayah pernah ke siantar lalu disana ada semacam pertemuan yg isinya (menurut padangan saya anak SD ketika itu tahun 80-awal90an) kakek2 tua semua kecuali ayah saya. disana ayah saya dijadikan tetuah daripada kakek2 tersebut. saya hanya bermain dihalaman deket rumah tersebut karena baru sekali itu datang ke siantar. kakek ayah saya islam dan menetap di pantai labuh (sekarang deket bandara kuala namu). yang saya bingung itu apa benar marga sipayung ada hubungan dengan india (dan juga ras mongol/Cina(base on story))?sya bingung dg tarombo2 ini. yang saya tau kami marga sipayung asli.tapi heran bisa ke samosir. klo ayah lebih suka dibilang orang simalungun.